Subhishine Site
Rubrik : Nice Words
Kisah Seorang Ayah dan Anak Perempuannya
2010-01-18 12:37:14 - by : admin

Kisah berikut ini dipersembahkan untuk siapapun yang merasa sebagai seorang anak dari seorang yang dipanggil ayah/bapak/apapun itu, baik perempuan maupun laki-laki. Renungkan dan resapi. Apa yang kamu dapat dari cerita ini?..tanyakan pada dirimu.



Biasanya, bagi seorang anak
perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut
suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau
kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..


Akan sering merasa kangen sekali
dengan Mamanya.


Lalu bagaimana dengan Papa?


Mungkin karena Mama lebih sering
menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,


tapi tahukah kamu, jika ternyata
Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?


Mungkin dulu sewaktu kamu kecil,
Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,


tapi tahukah kamu, bahwa sepulang
Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang
kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?


Pada saat dirimu masih seorang
anak perempuan kecil……


Papa biasanya mengajari putri
kecilnya naik sepeda.


Dan setelah Papa mengganggapmu
bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu…


Kemudian Mama bilang : “Jangan
dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,


Mama takut putri manisnya
terjatuh lalu terluka….


Tapi sadarkah kamu?


Bahwa Papa dengan yakin akan
membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena
dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.


Pada saat kamu menangis merengek
meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.


Tetapi Papa akan mengatakan
dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”


Tahukah kamu, Papa melakukan itu
karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang
selalu dapat dipenuhi?


Saat kamu sakit pilek, Papa yang
terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :


“Sudah di bilang! kamu jangan
minum air dingin!”.


Berbeda dengan Mama yang
memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.


Ketahuilah, saat itu Papa
benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.


 


Ketika kamu sudah beranjak
remaja….


Kamu mulai menuntut pada Papa
untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak
boleh!”.


Tahukah kamu, bahwa Papa
melakukan itu untuk menjagamu?


Karena bagi Papa, kamu adalah
sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..


Setelah itu kamu marah pada Papa,
dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…


Dan yang datang mengetok pintu
dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama….


Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa
memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,


Bahwa Papa sangat ingin mengikuti
keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?


Ketika saat seorang cowok mulai
sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan
memasang wajah paling cool sedunia…. :’


Papa sesekali menguping atau
mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..


Sadarkah kamu, kalau hati Papa
merasa cemburu?


Saat kamu mulai lebih dipercaya,
dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan
memaksa untuk melanggar jam malamnya.


Maka yang dilakukan Papa adalah
duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…


Dan setelah perasaan khawatir itu
berlarut – larut…


Ketika melihat putri kecilnya
pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .


Sadarkah kamu, bahwa ini karena
hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?


“Bahwa putri kecilnya akan segera
pergi meninggalkan Papa”


Setelah lulus SMA, Papa akan
sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.


Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan
yang dilakukan Papa itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu
nanti..


Tapi toh Papa tetap tersenyum dan
mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa


Ketika kamu menjadi gadis
dewasa….


Dan kamu harus pergi kuliah
dikota lain…


Papa harus melepasmu di bandara.


Tahukah kamu bahwa badan Papa
terasa kaku untuk memelukmu?


Papa hanya tersenyum sambil
memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .


Padahal Papa ingin sekali
menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.


Yang Papa lakukan hanya menghapus
sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu
baik-baik ya sayang”.


Papa melakukan itu semua agar
kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.


Disaat kamu butuh uang untuk
membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening
adalah Papa.


Papa pasti berusaha keras mencari
jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.


Ketika permintaanmu bukan lagi
sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu
inginkan…


Kata-kata yang keluar dari mulut
Papa adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”


Padahal dalam batin Papa, Ia
sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”.


Tahukah kamu bahwa pada saat itu
Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?


Saatnya kamu diwisuda sebagai
seorang sarjana.


Papa adalah orang pertama yang
berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.


Papa akan tersenyum dengan bangga
dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan
telah menjadi seseorang”


Sampai saat seorang teman
Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.


Papa akan sangat berhati-hati
memberikan izin..


Karena Papa tahu…..


Bahwa lelaki itulah yang akan
menggantikan posisinya nanti.


Dan akhirnya….


Saat Papa melihatmu duduk di
Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas
menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia….


Apakah kamu mengetahui, di hari
yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?


Papa menangis karena papa sangat
berbahagia, kemudian Papa berdoa….


Dalam lirih doanya kepada Tuhan,
Papa berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik….


Putri kecilku yang lucu dan
kucintai telah menjadi wanita yang cantik….


Bahagiakanlah ia bersama
suaminya…”


Setelah itu Papa hanya bisa
menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk
menjenguk…


Dengan rambut yang telah dan
semakin memutih….


Dan badan serta lengan yang tak
lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….


Papa telah menyelesaikan
tugasnya….


Papa, Ayah, Bapak, atau Abah
kita…


Adalah sosok yang harus selalu
terlihat kuat…


Bahkan ketika dia tidak kuat
untuk tidak menangis…


Dia harus terlihat tegas bahkan
saat dia ingin memanjakanmu. .


Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu
yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal….

Subhishine Site : http://subhishine.freehostia.com/shine
Versi Online : http://subhishine.freehostia.com/shine/?pilih=news&aksi=lihat&id=55